Powered By Blogger

Senin, 19 Desember 2011

Artikel


GELIAT MEDIA PERS DALAM SEBUAH LEMBAGA PERS MAHASISWA
Oleh : Andrew Thel Aviv.A.

            Jurnalisik tidak bisa dipungkiri kata-kata tersebut dalam dunia pers.Jurnalistik merupakan salah satu pilar ke- demokrasi di Negara Indonesia, Hal tersebut dapat kita lihat mapannya dunia pers maupun jurnalistik dalam Era Reformasi. Sejalan dengan hal tersebut di Era Reformasi seperti ini kita dengan mudahnya menulis, mengkritik, mewawancarai, melalui media baik lisan, cetak maupun elektronik berbeda dengan apa yang pernah dirasakan pada Era Orde Baru dimana pers dipandang sangat rendah hingga tidak ada artinya sama sekali sampai pada jaman itu pers sangat ditutup pergerakannya dan tidak mendapat perlindungan hukum yang sebenarnya hal itu merupakan salah satu yang diidamkan oleh para insan pers, tidak ada kebebasan berpendapat dan berbicara dalam era tersebut serta mematikan pers itu sendiri. Namun sekarang di Era Reformasi semua berubah hingga saat ini pers sangat di lindungi oleh hukum sehingga membuat perkembangan media untuk mencari berita semakin banyak dan bisa di bilang media merupakan peran penting untuk masyarakat sebagai media tulis maupun elektronik yang berguna untuk memberitahukan serta menginformasikan kepada masyarakat.
            Dalam Era pasca- Presiden Soeharto, wartawan Indonesia tidak bisa terlalu mempertimbangkan faktor tidak enak. Kebebasan Pers di Indonesia perlu cepat-cepat diperkuat antara lain dengan mengembangkan kemamampuan jurnalisme dan memperbanyak jumlah wartawan yang memperdalam ilmunya itulah salah satu bentuk nyata yang harus dilakukan pada era tersebut.
            Hingga saat ini di Indonesia mungkin diperlukan lebih dari 1000 penerbitan baru. Radio-radio berlomba-lomba membuat berita. Televisi sedang menambah jumlah stasiunnya. Pemain baru juga muncul lewat internet. Lapangan kerja tercipta dengan cepat. Industri media bergeliat cepat dengan penuh gairah.
            Bila berbicara mengenai eksistensi pun tak kalah pentingnya, Banyak media cetak maupun elektronik berlomba-lomba untuk mencari berita yang bisa membuat para pembaca  menjadi tertarik terhadap media tersebut dengan cara mencari berita yang dimana para pembaca membutuhkan informasi tersebut. Baik dari headline surat kabar hingga konten maupun isi berita yang mereka tunjukan kepada para pembaca hingga elektronik pun begitu halnya. Tampilan masing-masing media itulah yang membuat daya tarik utama para pembacanya untuk membaca berita tersebut.
            Senada dengan hal tersebut tak pernah surutnya pers pun membuat banyaknya insan pers yang berkembang menjadi media-media bermunculan, Walaupun hanya bertarafkan media kecil yang bekutik dengan informasi kampus maupun dari fakultas yang dinamakan media ini adalah Lembaga Pers Mahasiswa atau sering disebut dengan LPM, Mungkin bisa dibilang terdengar asing bagi kita pembaca karena memang media ini lebih berkutat dengan hal kampus dan seputar dunia Mahasiswa.Sampai saat ini pun Eksistensinya masih kurang diluar, Karena memang Lembaga Pers Mahasiswa ini tidak berkutat di ranah luar melainkan hanya disekitar kampus dan lingkungan terdekatnya.
            Butuh perjuangan ? Ya hal tersebut yang perlu kita lakukan untuk mengenalkan Lembaga Pers Mahasiswa  (LPM ) kepada masyarakat bahwa Lembaga Pers Mahasiswa ( LPM ) tidak bisa dipandang sebelah mata lagi melainkan bisa dikenal oleh masyarakat, Dengan dipandang sebelah mata ini mengakibatkan  Lembaga Pers Mahasiswa  (LPM ) sulit berkembang hingga ada juga Lembaga Pers Mahasiswa ( LPM ) yang tidak mampu bertahan dengan hal yang seperti ini dan tidak terdengar kembali eksistensi mereka, Namun hal tersebut harusnya kita jadikan acuan pemicu untuk memajukan serta mengenalkan Pers terkusus adalah LPM kepada masyarakat bahwa Lembaga Pers Mahasiswa ( LPM ) dapat bersaing dan memberikan informasi yang tidak di miliki oleh media luar ya itu adalah sasaran berita yang ada di seputar kampus dan lingkungan baik life style hingga berita tentang mahaiswa.
            Bila berkata mengenai Eksistensi Lembaga Pers Mahasiswa bisa dikatakan media sangat luar biasa karena apa ? Karena sampai saat ini pun keberadaan Lembaga Pers Mahasiswa ( LPM ) dapat kita rasakan di dunia kampus masing-masing Perguruan Tinggi yang dapat berdiri sampai saat ini. Dengan segala macam Produk-Produk yang inofatif untuk kalangan mahasiswa, sebut saja katakanlah Lembaga Pers Mahasiswa ( LPM ) Manunggal yang sampai sekarang masih eksis di dunia Kampus universitas Diponegoro ini, Walaupun umur LPM tersebut sudah tidak lagi muda namun sudah makan asam garam di dunia Jurnalistik Pers kampus dan hingga saat ini Eksistensi keberdaan Lembaga Pers Mahasiswa itu bisa kita rasakan hingga saat ini.
            Produk-produknya pun tak kalah inofatif dan memberikan inovasi yang berbeda dengan media-media lain, LPM manunggal salah satunya Produknya masih bisa kita terima dan kita rasakan seperti produk Joglo Semar hingga majalah kampusnya dikalangan mahasiswa Universitas Diponegoro itulah yang menarik minta pembaca dari civitas akademika untuk menbacanya, Dan banyak hal yang dapat diambil dari pengaruh positif dari Lembaga Pers Mahasiswa ( LPM ) yaitu menjadikan inspirasi dan acuan perkembagan bagi setiap Lempaga Pers Mahasiswa lainnya untuk bersaing secara sehat dalam bentuk produk maupun kualitas konten beritanya.
            Banyak ilmu serta wawasan yang dapat kita terima melalaui media berita ini karena kita dapat seolah-olah secara langsung berhadapan dengan isu-isu seputar kampus dan sekitarnya yang diberiakan secara akurat dan ringan oleh penulis.
            Mungkin bila kita berbicara mengenai kekurangan dan kelebihan banyak sekali yang dapat kita gali dan kita berikan sedikit kritik maupun saran, karena kesempurnaan itu hanyalah milik allah dan kita manusia adalah tempat kekurangan tersebut. Berbicara kekurangan lebih kita lihat dari segi pendistribusian dari LPM ini, LPM yang sudah menghasilakan orang-orang yang sukses sebut saja salah satunya Bapak Amir mahmud yang merupakan anggota LPM tersebut pada tahun 1983 – 1985, Beliau merupakan Pemimpin Redaksi LPM manunggal. Ya disini sangat terlihat sekali dalam segi pendistribusian yang dmana pendistribusian tersebut tidak nerata dan acap kali civitas akademika tidak menerimanya dan hal ini sangat yang disayangkan, Karena bila hal ini terus terjadi menjadikan LPM ini kurang dikenal nantinya oleh civitas akademika kampus Universitas Diponegoro.Saya berharap hal mengenai pendistribusaian ini menjadi hal penting untuk kemajuan kedepan LPM ini.
             Dibalik kekurangnnya adapun kelebihan dari segala produk LPM ini dalah isi konten berita yang menarik dan mudah diterima di civitas akademika karena ringan dan mengena disetiap pembaca, serta tampilan yang menjadikan produk ini dapat bersaing dengan laiinya dibidang layoutingnya yang membuat minat dan daya tarik sendiri bagi LPM ini.
            Dengan hal ini banyak sebuah kesuksesan tak lepas dari segala kritik dan saran guna kemajuan bersama Lembaga Pers Mahasiswa ( LPM ) terkhusus LPM Manunggal sendiri sebagai LPM yang sudah punya nama baik diluar maupun didalam kampus Universitas Diponegoro, Harapannya kedepan LPM Manunggal tetap akan terus berkarya dalam bidang jurnalistik dan terus menelurkan karya-karya anak bangsa dalam setiap tulisan yang mereka sampaikan melalui media yang bernama pers ini serta berjuang berkiprah pada hakikatnya dibidang jurnalistik.
            Salah satunya terus menggandeng Lembaga Pers Mahasiswa di setiap elemen masing-masing fakultas untuk bersama-sama berbagi ke ilmuwan dan informasi, inilah salah satu upaya untuk mempererat hubungan dengan LPM lain. Kelak dengan proses berjalannya waktu LPM Manunggal dapat eksis di dalam maupun di luar kampus, dan semoga produk-produknya dapat diterima oleh seluruh kalangan di luar mahsiswa baik isi maupun konten terus dipertajam serta pertahankan segala prestasi yang bertahun-tahun berjaya. Serta perlu diingat mengutip kata-kata Atmakusumah Astraatmadja yang mengatakan bahwa “ Jurnalisme masa kini sudah berubah dari jurnalisme masa lampau”. Jadi sebagai insan pers kita tak perlu lagi takut untuk memperjuangkan aspirasi kita lewat media yaitu tulisan.
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar