GELIAT
MEDIA PERS DALAM SEBUAH LEMBAGA PERS MAHASISWA
Oleh
: Andrew Thel Aviv.A.
Jurnalisik tidak bisa dipungkiri
kata-kata tersebut dalam dunia pers.Jurnalistik merupakan salah satu pilar ke-
demokrasi di Negara Indonesia, Hal tersebut dapat kita lihat mapannya dunia
pers maupun jurnalistik dalam Era Reformasi. Sejalan dengan hal tersebut di Era
Reformasi seperti ini kita dengan mudahnya menulis, mengkritik, mewawancarai,
melalui media baik lisan, cetak maupun elektronik berbeda dengan apa yang
pernah dirasakan pada Era Orde Baru dimana pers dipandang sangat rendah hingga
tidak ada artinya sama sekali sampai pada jaman itu pers sangat ditutup
pergerakannya dan tidak mendapat perlindungan hukum yang sebenarnya hal itu
merupakan salah satu yang diidamkan oleh para insan pers, tidak ada kebebasan
berpendapat dan berbicara dalam era tersebut serta mematikan pers itu sendiri. Namun
sekarang di Era Reformasi semua berubah hingga saat ini pers sangat di lindungi
oleh hukum sehingga membuat perkembangan media untuk mencari berita semakin
banyak dan bisa di bilang media merupakan peran penting untuk masyarakat
sebagai media tulis maupun elektronik yang berguna untuk memberitahukan serta
menginformasikan kepada masyarakat.
Dalam Era pasca- Presiden Soeharto,
wartawan Indonesia tidak bisa terlalu mempertimbangkan faktor tidak enak.
Kebebasan Pers di Indonesia perlu cepat-cepat diperkuat antara lain dengan
mengembangkan kemamampuan jurnalisme dan memperbanyak jumlah wartawan yang
memperdalam ilmunya itulah salah satu bentuk nyata yang harus dilakukan pada
era tersebut.
Hingga saat ini di Indonesia mungkin
diperlukan lebih dari 1000 penerbitan baru. Radio-radio berlomba-lomba membuat
berita. Televisi sedang menambah jumlah stasiunnya. Pemain baru juga muncul
lewat internet. Lapangan kerja tercipta dengan cepat. Industri media bergeliat
cepat dengan penuh gairah.
Bila berbicara mengenai eksistensi
pun tak kalah pentingnya, Banyak media cetak maupun elektronik berlomba-lomba
untuk mencari berita yang bisa membuat para pembaca menjadi tertarik terhadap media tersebut
dengan cara mencari berita yang dimana para pembaca membutuhkan informasi
tersebut. Baik dari headline surat kabar hingga konten maupun isi berita yang
mereka tunjukan kepada para pembaca hingga elektronik pun begitu halnya.
Tampilan masing-masing media itulah yang membuat daya tarik utama para
pembacanya untuk membaca berita tersebut.
Senada dengan hal tersebut tak
pernah surutnya pers pun membuat banyaknya insan pers yang berkembang menjadi
media-media bermunculan, Walaupun hanya bertarafkan media kecil yang bekutik
dengan informasi kampus maupun dari fakultas yang dinamakan media ini adalah
Lembaga Pers Mahasiswa atau sering disebut dengan LPM, Mungkin bisa dibilang
terdengar asing bagi kita pembaca karena memang media ini lebih berkutat dengan
hal kampus dan seputar dunia Mahasiswa.Sampai saat ini pun Eksistensinya masih
kurang diluar, Karena memang Lembaga Pers Mahasiswa ini tidak berkutat di ranah
luar melainkan hanya disekitar kampus dan lingkungan terdekatnya.
Butuh perjuangan ? Ya hal tersebut
yang perlu kita lakukan untuk mengenalkan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM ) kepada masyarakat bahwa Lembaga Pers
Mahasiswa ( LPM ) tidak bisa dipandang sebelah mata lagi melainkan bisa dikenal
oleh masyarakat, Dengan dipandang sebelah mata ini mengakibatkan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM ) sulit berkembang hingga ada juga
Lembaga Pers Mahasiswa ( LPM ) yang tidak mampu bertahan dengan hal yang
seperti ini dan tidak terdengar kembali eksistensi mereka, Namun hal tersebut
harusnya kita jadikan acuan pemicu untuk memajukan serta mengenalkan Pers
terkusus adalah LPM kepada masyarakat bahwa Lembaga Pers Mahasiswa ( LPM )
dapat bersaing dan memberikan informasi yang tidak di miliki oleh media luar ya
itu adalah sasaran berita yang ada di seputar kampus dan lingkungan baik life
style hingga berita tentang mahaiswa.
Bila berkata mengenai Eksistensi
Lembaga Pers Mahasiswa bisa dikatakan media sangat luar biasa karena apa ?
Karena sampai saat ini pun keberadaan Lembaga Pers Mahasiswa ( LPM ) dapat kita
rasakan di dunia kampus masing-masing Perguruan Tinggi yang dapat berdiri
sampai saat ini. Dengan segala macam Produk-Produk yang inofatif untuk kalangan
mahasiswa, sebut saja katakanlah Lembaga Pers Mahasiswa ( LPM ) Manunggal yang
sampai sekarang masih eksis di dunia Kampus universitas Diponegoro ini,
Walaupun umur LPM tersebut sudah tidak lagi muda namun sudah makan asam garam
di dunia Jurnalistik Pers kampus dan hingga saat ini Eksistensi keberdaan
Lembaga Pers Mahasiswa itu bisa kita rasakan hingga saat ini.
Produk-produknya pun tak kalah
inofatif dan memberikan inovasi yang berbeda dengan media-media lain, LPM
manunggal salah satunya Produknya masih bisa kita terima dan kita rasakan
seperti produk Joglo Semar hingga majalah kampusnya dikalangan mahasiswa
Universitas Diponegoro itulah yang menarik minta pembaca dari civitas akademika untuk menbacanya, Dan
banyak hal yang dapat diambil dari pengaruh positif dari Lembaga Pers Mahasiswa
( LPM ) yaitu menjadikan inspirasi dan acuan perkembagan bagi setiap Lempaga
Pers Mahasiswa lainnya untuk bersaing secara sehat dalam bentuk produk maupun
kualitas konten beritanya.
Banyak ilmu serta wawasan yang dapat
kita terima melalaui media berita ini karena kita dapat seolah-olah secara
langsung berhadapan dengan isu-isu seputar kampus dan sekitarnya yang
diberiakan secara akurat dan ringan oleh penulis.
Mungkin bila kita berbicara mengenai
kekurangan dan kelebihan banyak sekali yang dapat kita gali dan kita berikan
sedikit kritik maupun saran, karena kesempurnaan itu hanyalah milik allah dan
kita manusia adalah tempat kekurangan tersebut. Berbicara kekurangan lebih kita
lihat dari segi pendistribusian dari LPM ini, LPM yang sudah menghasilakan
orang-orang yang sukses sebut saja salah satunya Bapak Amir mahmud yang
merupakan anggota LPM tersebut pada tahun 1983 – 1985, Beliau merupakan
Pemimpin Redaksi LPM manunggal. Ya disini sangat terlihat sekali dalam segi
pendistribusian yang dmana pendistribusian tersebut tidak nerata dan acap kali civitas akademika tidak menerimanya dan
hal ini sangat yang disayangkan, Karena bila hal ini terus terjadi menjadikan
LPM ini kurang dikenal nantinya oleh civitas
akademika kampus Universitas Diponegoro.Saya berharap hal mengenai
pendistribusaian ini menjadi hal penting untuk kemajuan kedepan LPM ini.
Dibalik kekurangnnya adapun kelebihan dari
segala produk LPM ini dalah isi konten berita yang menarik dan mudah diterima
di civitas akademika karena ringan
dan mengena disetiap pembaca, serta tampilan yang menjadikan produk ini dapat
bersaing dengan laiinya dibidang layoutingnya yang membuat minat dan daya tarik
sendiri bagi LPM ini.
Dengan hal ini banyak sebuah
kesuksesan tak lepas dari segala kritik dan saran guna kemajuan bersama Lembaga
Pers Mahasiswa ( LPM ) terkhusus LPM Manunggal sendiri sebagai LPM yang sudah
punya nama baik diluar maupun didalam kampus Universitas Diponegoro, Harapannya
kedepan LPM Manunggal tetap akan terus berkarya dalam bidang jurnalistik dan
terus menelurkan karya-karya anak bangsa dalam setiap tulisan yang mereka
sampaikan melalui media yang bernama pers ini serta berjuang berkiprah pada
hakikatnya dibidang jurnalistik.
Salah satunya terus menggandeng
Lembaga Pers Mahasiswa di setiap elemen masing-masing fakultas untuk
bersama-sama berbagi ke ilmuwan dan informasi, inilah salah satu upaya untuk
mempererat hubungan dengan LPM lain. Kelak dengan proses berjalannya waktu LPM
Manunggal dapat eksis di dalam maupun di luar kampus, dan semoga
produk-produknya dapat diterima oleh seluruh kalangan di luar mahsiswa baik isi
maupun konten terus dipertajam serta pertahankan segala prestasi yang
bertahun-tahun berjaya. Serta perlu diingat mengutip kata-kata Atmakusumah
Astraatmadja yang mengatakan bahwa “ Jurnalisme masa kini sudah berubah dari
jurnalisme masa lampau”. Jadi sebagai insan pers kita tak perlu lagi takut
untuk memperjuangkan aspirasi kita lewat media yaitu tulisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar