Powered By Blogger

Kamis, 27 Februari 2014



Mitologi Yunani Kuno : Bangsa Sparta dan Prajurit Spartan

Kalau kemaren kita sudah membahas sedikit banyak tentang Bangsa Arkadia dan meninggalkan legenda Perang Sparta kini saatnya kita mengupas siapa sebenarnya Bangsa Sparta itu.

Sekilas tentang Negara Kota Sparta

Sebelum  membahas banyak mengenai Bangsa Sparta terlebih dahulu kita mengetahui dimana Bangsa Sparta itu berada. Sparta adalah kota pada zaman Yunani Kuno yang merupakan ibukota dari Laconia dengan kota terpenting yaitu Peloponesus di di tepi Sungai Eurotas. Sparta didirikan oleh orang-orang Doria yang mengalahkan Laconia dan Messenia yang pada perkembangannya menjadi sangat kuat dan berkuasa. Suku Laconia dan Messenia ini disebut Periciken yang artinya adalah Peri artinya mengelilingi, ciken artinya mereka, Jadi intinya adalah merekaa yang berdiam mengelilingi suku Doria.

Negara kota Sparta memiliki kekuatan militer terbesar Yunani dan memainkan peran katalisator dalam sejarah Peloponnese. Kekuatan yang dominan di Yunani berakhir di tahun 362 SM, namun Mitos Spartan terus mempesona budaya Barat hingga saat ini.

Kota Sparta adalah sebuah kota di Yunani kuno antara 650 SM dan 362 SM selama Perang Yunani-Persia, terletak di bagian selatan Peloponnese. Daerah sekitar kota Sparta, Dataran Tinggi sebelah timur pegunungan Taygetos, pada umumnya disebut sebagai istilah Lakonia yang kadang-kadang digunakan untuk semua daerah di bawah kendali Spartan langsung, termasuk Messenia. 

Sejarah Sparta


Sejarah Sparta dimulai dengan ketika Peloponnesus invasi dari suku Yunani Dorian datang dari Makedonia dan Epirus untuk menyerahkan atau menggusur Achaean tua penduduk Yunani. Apa yang sekarang dikenal sebagai Sparta kuno mengacu pada budaya dan negara yang dibentuk di Sparta oleh Dorian Yunani, delapan puluh tahun lebih setelah Perang Troya. Untuk menundukkan segala kota di wilayah Laconia dan mengubahnya menjadi kerajaan tidak memakan waktu terlalu lama untuk Sparta. 

Pada abad ke-7 SM Messian juga ditundukkan. Pada 5 SM Athena dan Spartan adalah sekutu yang enggan melawan Perians, tapi setelah perdagangan luar negeri mereka segera menjadi saingan.

Saat seorang gadis Spartan atau laki-laki hidup ke dunia, militer dan negara kota adalah pusat kehidupan setiap warga negara Spartan's. Kedua bayi laki-laki dan perempuan ditentukan oleh negara kota jika mereka cukup kuat untuk menjadi warga negara Sparta. Jika bayi terlalu lemah atau sakit, mereka ditinggalkan di pihak negara untuk mati. Ini adalah hal yang sangat umum di dunia Yunani karena Sparta membuatnya menjadi salah satu kebijakan pemerintah resmi. 

Bangsa Sparta

Bangsa Sparta adalah adalah kelompok orang Yunani yang tinggal di negara kota Sparta. Pasukan Sparta terkenal sebagai salah satu pasukan tempur terhebat di Yunani kuno. Sparta menjadi besar karena sistem hukumnya yang unik, dibuat oleh pembuat hukum yang terkenal bernama Lykurgos. Dia membagi tanah di antara orang Sparta, membuat 10.000 bagian lahan, ini berarti pada masa awalnya, Sparta memiliki 10.000 tentara dalam pasukannya. Hukumnya membuat Sparta berjaya sejak tahun 750-an SM hingga 450-an SM ketika hukumnya ditaati secara ketat.
(Bangsa Sparta)


Setiap aspek dalam masyarakat Sparta diarahkan untuk membentuk tentara yang sempurna. Setiap bayi yang lahir akan diperiksa, dan jika menampakkan kekurangan, kelainan, atau penyakit, maka sang bayi akan langsung dibuang.

Dalam masa pertumbuhannya, para lelaki Sparta menjalani pelatihan yang amat keras dan brutal, disebut Agoge, yang bahkan dipercaya sebagai pelatihan terkeras yang pernah dilakukan. Akibat pelatihan keras itu, ketika dewasa, para lelaki Sparta menjadi para prajurit yang sangat tangguh. Bahkan para wanita Sparta juga diharuskan untuk melatih kemampuan fisik mereka, baik untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi proses melahirkan maupun untuk bertugas sebagai garis pertahanan terakhir di Sparta dalam menghadapi invasi musuh.
(Agoge  Spartan)
Anak lelaki menjalani Agoge sejak usia 7 tahun. Pada usia 18 tahun, mereka bertugas melatih para anak baru yang memasuki Agoge. Mereka dimasukkan ke dalam pasukan Sparta pada usia 20 tahun dan diharuskan tinggal di barak dan tidak diperbolehkan tinggal dirumah bahkan bersama istrinya.
Hanya equals saja yang diizinkan untuk tinggal bersama istri dan anak-anak. Equals adalah tentara yang mencapai usia (30) tiga puluh, tetapi jika ada prajurit yang malu sendiri dengan cara apapun yang telah dipertaruhkan tidak akan menjadi equals. 

Mereka diberikan hak diperluas dan diijinkan untuk berpartisipasi dalam politik.Namun masih sama dengan tentara. Militer pelayanan yang dibutuhkan sampai usia enam puluh tahun.

Sulit untuk menjadi warga negara Sparta. Untuk dapat menjadi warga Sparta, seorang lelaki harus memiliki kedua orang tua yang juga merupakan warga Sparta, meskipun ada pula pengecualian untuk peraturan ini. Selain itu, persyaratan lainnya adalah harus menyelesaikan Agoge. Setelah itu, seorang pria Sparta dapat memasuki Syssitia, yang merupakan kelompok yang terdiri atas 20 pria Sparta. Untuk dapat masuk, seorang pria harus memperoleh persetujuan dari semua anggota Syssitia.

Pernyataan tidak setuju, meskipun hanya dari satu orang anggota saja, dapat mencegah seseorang masuk dan dengan demikian mencegahnya menjadi warga Sparta. Setelah berhasil masuk, para anggotanya diharuskan memberikan sejumlah hasil panen dari tanahnya ke Syssitia untuk makan. Jika tidak dilakukan, maka status warga negaranya dapat dicabut. Tanah biasanya diwariskan kepada anak pertama, sehingga anak selanjutnya biasanya tidak dapat menjadi warga negara.

Pasukan Sparta diatur menjadi sejumlah resimen yang disebut Mora, yang berisi sekitar 600 tentara. Masing-masing Mora memiliki emblem tersendiri yang unik pada perisainya. Salah satu simbol yang terkenal dipakai oleh pasukan Sparta pada perisainya adalah simbol Lambda (Λ).
(Perisai Lambda)

Pasukan Sparta memakan sedikit kaldu sehingga mereka bisa melatih tubuh mereka untuk bertahan hidup dengan sedikit makanan, yang juga berarti bahwa pasukan hanya membutuhkan sedikit sumber daya.
Hoplites merupakan unit infanteri berat di Yunani kuno, dan di Sparta, semua warga negara prianya bertempur sebagai Hoplites.

Perlindungan

Sebagian tentara Sparta memakai zirah yang disebut linothorax, yang dibuat dari kain linen dan kulit. Sebagian lainnya mengenakan zirah yang lebih kuat, namun lebih mahal dan berat, yang dibuat dari perunggu, biasanya bagian depannya dibentuk menjadi mirip otot dada dan perut pria yang ideal, sehingga zirah ini disebut kuiras otot.


(Prajurit Sparta)
Semua tentara Sparta memakai helm perunggu yang disebut helm Korinthos. Helm ini menutupi sebagian besar kepala dengan hanya menyisakan bukaan pada bagian mata dan bagian tengah mulut. Helm ini juga melindungi bagian belakang leher. Di bagian atasnya, dipasangi bulu-bulu untuk menakuti musuh. Karena bentuknya yang menutupi kepala, helm ini memberikan perlindungan yang besar namun sangat mengurangi tingkat penglihatan dan pendengaran dalam pertempuran. Pelindung lainnya yang dipakai oleh pasukan Sparta adalah grev atau pelindung kaki, yaitu sepasang lempengan perunggu untuk menutupi betis dan lutut.



Pasukan Sparta membawa perisai bundar besar yang disebut Aspis atau Hoplon. Perisai ini dibuat dari beberapa lapis kayu yang dilapisi perunggu, dengan lapisan kulit di antara kedua bahan tersebut untuk menyerap tekanan. Aspis dilengkapi penahan lengan pada bagian tengahnya dan tali pegangan pada bagian ujung kanannya. Bagian luarnya biasanya dihiasi oleh beragam simbol dan gambar. Aspis merupakan alat serbaguna. Karena ukurannya yang besar, Aspis sangat efektif untuk melindungi badan dari serangan senjata musuh. Selain itu, karena beratnya, Aspis juga dapat digunakan sebagai senjata yang cukup efektif untuk menghantam musuh. Aspis dapat pula digunakan untuk mengangkut mayat prajurit yang telah gugur, sehingga muncul suatu pepatah di Sparta, yaitu "Pulanglah dengan membawa perisaimu atau dengan berada di atasnya". Kalimat ini biasanya diucapkan oleh para istri yang akan ditinggalkan suaminya ke medan perang.

(Jubah Prajurit Sparta)

Persenjataan

Berikut ini adalah persenjataan yang dibawa oleh Hoplites Sparta:
  • Dory: Tombak Yunani dengan gagang kayu sepanjang 2,4 meter yang merupakan senjata utama pasukan Sparta. Pada ujung depannya, terdapat bilah tajam dari logam (Aikhme), dan pada bagian belakangnya terdapat duri logam tajam (Sauroter). Duri belakang itu berguna sebagai penyeimbang sekaligus sebagai alat cadangan jika bilah depan sudah patah. Selain itu, duri belakang juga dapat digunakan untuk menusuk musuh yang berada di belakang.
  • Xiphos: Pedang pendek Yunani berbilah lurus bermata ganda. Bagian ujung bilahnya melebar sehingga pedang ini cocok dipakai untuk menebas maupun untuk menusuk. Xiphos merupakan senjata sekunder pasukan Sparta dan dipakai jika Dory telah hilang atau patah.

(Hoplites Sparta)




Sumber artikel : 
http://warofweekly.blogspot.com
http://id.wikibooks.org//

Tidak ada komentar:

Posting Komentar