Powered By Blogger

Sabtu, 21 Juli 2012

Reportase Kancilan KKN

DESA KANCILAN Senin 16 Juni 2012, kami tim KKN II Universitas Diponegoro, tiba di Desa Kancilan Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara. Kedatangan kami disambut suasana petang di Desa Kancilan ini, hangat sapa dan ramah-tamah masyarakat ini bertubi datang ketika kami tiba di desa tersebut. Gerbang besar nan gagah -pun- turut menyambut kedatangan kami, seolah menandakan ucapan selamat datang buat kami didesa ini. Desa Kancilan, begitulah desa yang kami tempati, dengan beranggotakan 10 orang tim KKN sebut saja Para Rangers, yang dibagi dari masing-masing fakultas sehingga membuat kami semakin berwarna dan siap untuk mengabdikan semua pemikiran kami di desa ini. Dikepalai oleh seorang petinggi desa yang disebut “Pak Inggi”, didesa ini terdapat 9 (sembilan) RW dan 44 (empat puluh empat) RT dari jumlah penduduk warga 9317 Jiwa. Desa yang berbatasan dengan Desa Tubanan di sebelah utara, Desa Jinggotan di sebelah timur dan jarak dari Kecamatan Kembang tak kurang dari 2 KM (Kilometer), membuat Desa Kancilan kaya akan potensi baik alam, hewani, sayur mayur, dan palawija. Desa ini pun memiliki sarana pendidikan yang sudah bisa disebut layak pakai untuk sebuah pendidikan, dengan adanya SD, TPQ, serta TK membuat pendidikan desa ini tidak tertinggal daripada desa lain, fasilitasnya pun hampir menyerupai dengan “High Class University” dikota besar, tidak bermaksud untuk lebay namun memang kenyataannya seperti demikian adanya. Hari pertama -pun- tak kita lewatkan untuk melihat potensi serta membaur dengan warga desa, silaturahmi menjadi tujuan utama kami untuk lebih mengenal dekat warga desa kancilan. Silaturahmi demi silaturahmi pun kami lakukan, hingga tiba akhir dari silaturahmi malam itu, kami menuju kerumah bapak carik dan bapak Rumah Warga (RW), sambutan hangatpun masih kami terima, layaknya seorang keluarga yang menyambut anaknya pulang kerumah. Obrolan dan kekaraban kami tumpah pada malam itu, membicarakan seluruh program kerja yang akan kami baktikan di desa ini. Ditengah obrolah hangat kami dengan suguhan teh hangat, beliau (Pak RW dan Pak Carik) menceritakan sekilas tentang desa kancilan, cerita rakyat menjadi awal sejarah Desa Kancilan ini. Desa Kancilan, dinamakan Desa Kancilan karena pada waktu jaman dahulu di desa ini terdapat banyak “kancil” berkeliaran dikarenakan desa ini yang masih banyak hutan. Namun seiring dengan cerita rakyat tersebut terdapat 2 versi yang mengatakan bawasannya dinamakan Desa Kancilan karena pada waktu itu ada seorang pemuda yang dijalan sedang membenahi “kancing” nya dan kemudian tertabrak oleh kendaraan. Lepas dari semua itu, benar atau tidaknya mitos Desa Kancilan itulah yang namanya cerita rakyat, kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan, namun dibalik semua mitos itu mampu menggelitik pemikiran kami bahwa sebuah cerita merupakan omongan turun-menurun yang membuat sebuah keberagaman. Begitulah malam silaturahmi kami, dinginnya malam tak mampu mengalahkan kehangatan obrolan kami waktu itu. Desa kecil namun menyimpan potensi besar ini membuat kami sangat terkagum dan terpesona, tersimpan senyum ramah menyapa kami Para Rangers, sejarah perjalan besar kami akan terukir di desa ini, bakti baik pemikiran serta energi, kami siap untuk sebuah perubahan menuju desa mandiri. Disinilah sebuah cerita besar akan kami bawa pulang kembali ke tanah kami masing-masing terkhusus untuk Universitas Diponegoro panji almamater kami. Oleh : Andrew Thel Aviv. A. TIM KKN II UNDIP DESA KANCILAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar